Euro terus menghadapi tantangan pertumbuhan, sementara pound mempertahankan posisi kuat terhadap dolar AS.

Negosiasi kemarin antara perwakilan Rusia dan AS tidak berhasil memulihkan permintaan yang kuat terhadap aset-aset berisiko. Meskipun kekhawatiran para investor sedikit mereda, kurangnya kemajuan dalam meredakan ketegangan di sekitar Ukraina menghalangi investasi baru dalam aset berisiko. Pasar bereaksi terhadap setiap pernyataan dari pejabat di kedua belah pihak, dan sejauh ini, pernyataan-pernyataan tersebut belum menunjukkan kemajuan signifikan. Dalam situasi ini, para investor dan trader mengambil sikap wait and see, mengalihkan modal mereka ke instrumen yang lebih andal seperti obligasi pemerintah dan emas.

Hari ini, tekanan pada euro mungkin meningkat, terutama jika data indeks harga produsen di zona euro dirilis lemah, bersama dengan rediksi negatif dari Komisi Eropa. Sebaliknya, jika data melampaui ekspektasi atau Komisi Eropa menyajikan prospek ekonomi yang lebih optimistis, euro dapat menerima dukungan dan mencoba memulihkan sebagian penurunannya. Namun, mengingat terus berlanjutnya ketidakpastian seputar kondisi energi Eropa dan kebijakan moneter agresif Federal Reserve, pemulihan kemungkinan akan tetap terbatas.

Terkait pound, meskipun ada kekhawatiran atas potensi perang dagang global antara AS dan seluruh dunia, permintaan terhadap mata uang ini tetap kuat. Kemarin, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kemungkinan pengenaan tarif sekitar 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi. Namun, para investor yang membeli pound sebagian besar mengabaikan pernyataan ini. Optimisme terhadap mata uang Inggris mungkin didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank of England, tetapi ini akan bergantung pada data inflasi dari Inggris hari ini. Laporan kunci termasuk Indeks Harga Konsumen (CPI), CPI Inti, dan Indeks Harga Produsen. Hanya penurunan tajam dalam tekanan harga yang akan memungkinkan BoE untuk terus memangkas suku bunga tanpa kekhawatiran.

Jika data sesuai dengan ekspektasi para ekonom, strategi terbaik adalah melakukan trading berdasarkan strategi Mean Reversion. Strategi Momentum lebih disukai jika data secara signifikan melebihi atau jauh di bawah ekspektasi.

Strategi Momentum (saat breakout):

EUR/USD

Pembelian saat breakout ke atas 1,0470 dapat menyebabkan kenaikan menuju 1,0512 dan 1,0554.

Penjualan saat breakout ke bawah 1,0445 dapat mendorong euro turun menuju 1,0414 dan 1,0376.

GBP/USD

Pembelian saat breakout ke atas 1,2630 dapat menyebabkan kenaikan menuju 1,2664 dan 1,2692.

Penjualan saat breakout ke bawah 1,2595 dapat memicu penurunan menuju 1,2550 dan 1,2515.

USD/JPY

Pembelian saat breakout ke atas 151,90 dapat mendorong dolar naik menuju 152,42 dan 152,82.

Penjualan saat breakout ke bawah 151,70 dapat mengakibatkan penjualan menuju 151,35 dan 151,05.

Strategi Mean Reversion (saat pullback):

EUR/USD

Saya akan mencari peluang jual setelah breakout yang gagal ke atas 1,0458, ketika harga kembali di bawah level ini.

Saya akan mencari peluang beli setelah breakout yang gagal ke atas 1,0441, ketika harga kembali ke level ini.

GBP/USD

Saya akan mencari peluang jual setelah breakout yang gagal ke atas 1,2630, ketika kembali di bawah level ini.

Saya akan mencari peluang beli setelah breakout yang gagal ke atas 1,2605, ketika kembali ke level ini.

AUD/USD

Saya akan mencari peluang jual setelah breakout yang gagal melewati 0,6379, ketika harga kembali di bawah level ini.

Saya akan mencari peluang beli setelah breakout yang gagal melewati 0,6339, ketika harga kembali ke level ini.

USD/CAD

Saya akan mencari peluang jual setelah breakout yang gagal melewati 1,4202, ketika harga kembali di bawah level ini.

Saya akan mencari peluang beli setelah breakout yang gagal melewati 1,4169, ketika harga kembali ke level ini.